Senin, 16 Desember 2013

Nyaman Memandikan si Kecil



Bulan pertama menjadi seorang ibu adalah saat-saat yang membahagiakan ? namun sekaligus membingungkan — untuk saya. Ada begitu banyak hal yang saya tidak mengerti, mulai dari cara menggendong bayi, posisi menyusui yang nyaman, bahkan memandikan dan menggantikannya baju. Saya takut kalau-kalau yang saya lakukan akan menyakiti bayi saya, mengingat tubuhnya yang sangat mungil dan tulang-tulangnya yang rapuh.
Seperti para ibu baru umumnya, masalah memandikan bayi akhirnya saya serahkan pada orang yang lebih ahli, dalam hal ini kakak ipar saya. Sambil tentu saja saya pun belajar dengan cara mengamati dan membaca buku panduan. Salah satu panduan saya adalah Heading Home with Your Newborn yang ditulis oleh Laura Jana, M.D., yang juga adalah seorang dokter anak dari Omaha, Nebraska, Amerika Serikat. Berikut intisarinya, yang telah saya padukan dengan hasil pengamatan selama beberapa hari:

Sebelum tali pusat lepas. Saya ingat ketika membawa pulang bayi saya dari rumah sakit, para perawat dan bidan mengingatkan agar saya menjaga tali pusat si kecil tetap kering. Waktu itu, saya pikir maksudnya adalah menghindari tali pusat dari air atau air seni. Padahal, maksudnya adalah tidak membiarkan tali pusat tertutup dalam keadaan basah atau lembab, karena akan mengundang tumbuhnya jamur. Tali pusat yang basah sebaiknya dikeringkan dengan seksama sebelum memakaikan si kecil popok.
Nah, menurut Laura, bayi yang tali pusatnya belum lepas sebaiknya dimandikan dengan menggunakan waslap basah. Fokuskan perhatian pada area popok, serta bagian belakang telinga dan lipatan leher (kedua tempat ini adalah tempat berkumpulnya susu dan air liur yang mengalir keluar dari mulutnya!).

Setelah tali pusat lepas. Kini, si kecil bisa mulai dimandikan di bak mandi khusus bayi. Perlu trik agar acara mandi berlangsung singkat (supaya bayi tidak kedinginan!) namun efisien. Berikut langkah-langkahnya:

1. Peralatan mandi harus dipersiapkan terlebih dahulu. Mulai dari bak mandi yang sudah diisi air hangat, handuk, waslap, sabun dan sampo bayi, bedak, popok, minyak telon, hingga pakaiannya, harus dipastikan sudah terkumpul di dekat Anda. Tak mungkin, kan, Anda bolak-balik hanya untuk mengambil peralatan-peralatan mandi tersebut? Pada awalnya, saya masih membutuhkan bantuan orang lain untuk membantu memegangi bayi. Pasalnya, kulit bayi saat basah sangat licin, dan saya takut kalau-kalau saya akan menjatuhkannya!

2. Alas anti slip. Alas anti slip perlu diletakkan dimana-mana, mulai dari permukaan bak mandi, hingga di sekeliling bak mandi. Untuk permukaan bak mandi, gunakan handuk besar yang sudah dilipat-lipat dan letakkan di dasar bak sebelum bak diisi dengan air hangat. Hal ini berguna untuk mencegah risiko bayi ‘tenggelam’ saat terlepas dari pegangan Anda. Sedangkan untuk di sekitar bak mandi, Anda bisa meletakkan handuk lebar untuk mencegah permukaan lantai licin karena tumpahan air mandi.

3. Basuh mulai dari wajah hingga kaki. Inilah langkah pokok dalam memandikan bayi. Dalam bukunya, Laura menjelaskan sebagai berikut: Sangga kepala dan leher bayi dengan satu tangan, kemudian mandikan bayi dengan tangan yang lain. Mulailah membasuh bagian wajahnya (dahi, telinga, pipi, kelopak mata) dengan telapak tangan yang sudah dibasahi air. Selanjutnya, gunakan waslap yang sudah diberi sabun untuk membersihkan area leher, perut, tangan, kaki, hingga bokong dan kemaluannya.

4. Terakhir, bersihkan kepalanya dan beri sampo. Bilas segera dengan cara mengusap-usap sisa sabun dan sampo dengan telapak tangan Anda yang sudah dibasahi air. Kemudian, angkat tubuhnya dari bak mandi, bungkus dengan handuk, dan keringkan. Bayi Anda siap dipakaikan baju!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar